Pada bab ini saya akan
menjelaskan kepada anda ( pembaca) tentang hubungan manusia dan keadilan pada
saat ini. Kenapa setiap manusia membutuhkan keadilan?. Namun kita harus tahu
apa itu keadilan. Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
Menurut sebagian besar teori,
keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika
Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20,
menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari
institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran" .
Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan
belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang adil" .
Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan
banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan
keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan
pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita
ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas.
keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya
Jika kita lihat realita
yang terjadi di sekitar kita atau sekeliling kita keadilan mungkin agak hilang
seperti beberapa kasus yang ada di tayangan tv.keadilan akan tercipta jika manusia
saling mengutamakan sesama mengutamakan hal yang seharusnya terjadi tapi
terkadang dalam realita manusia tidak begitu.
Hal
yang harus di perhatikan.
1. Kejujuran
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kelurusan hati atau ketulusan hati, yang
maksudnya ati dan perasaan yang ada pada diri manusia memiliki nilai yang baik.
Menurut M. Alamsyah (1986: 83) dalam bukunya Budi Nurani, Filsafat
Berfikir, menyatakan bahwa kejujuran sangat erat hubungannya dengan masalah
nurani. Menurutnya nurani adalah sebuah wadah yang ada dalam perasaan manusia.
Kejujuran
berarti apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nurani. Jujur juga
berarti seseorang bersih hati dari perbuatan- perbuatan yang dilarang oleh
agama dan hokum, jujur berati pula menepati janji , baik yan telah terlahir
dalam kata-kata maupun yang masih didalam hati (niat). jadi seseorang yang
tidak menepati niat mendustai dirinya sendiri.
Pada
hakikatnya kejujuran dialandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran
pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap
kesalahn atau dosa. Berbagi macam hal yang menyebabkan orang berbuat tidak
jujur. Mukin karena tidak rela atau pengauh linkungan, karena social ekonomi,
atau karena niat-niat yang lainnya. Berbagai cara dan sikap seseorang
mempertahankan kejujuran.
2. Pemulihan Nama Baik
Pemulihan
nama baik berarti mengembalikan nama baik seseorang yang semula dinilai tidak
baik. Dalam pemerintahan dikenal rehabilitasi martabat, yaitu pemulihan
martabat dalam nama baik, disertai atau tidak disertai ganti rugi. Disinilah
manusia mempunyai letak kelebihan dari pada makluk yang lain yaitu memiliki
nama yang biasa baik, tetapi juga bis tidak baik, sehingga martabatnya sebagai
makhluk tertinggi dapat ditentukan. Tinggi atau rendah.
Dalam
pemerintahan seseorang ingin mengembalikan nama baik melalui beberapa proses
yaitu harus memperoleh rehabilitasi, grasi, amnesty, dan abolish. Pada
kehidupan selanjutnya tergantung pada orang itu sendiri, bagaimna ia dapat
menyesuaikan dirinya dengan kehidupan masyarakat.
Pengambialn
nama baik seseorang tidak hanya cukup secara yuridis-formal, tetapi juga perlu
diikuti dengan situasi yang sifatnya etis-sosial yaitu bahwa seseorang yang
memperoleh pengambilan nama baik perlu kembali memperoleh tempat yang layak dan
perlu memperoleh perlakuan yang sewajarnya dalam masyarakat.
Sebenarnya
nama baik merupakan tujuan utama orang hidup, sehinga seseorang berusaha
menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Yang pada hakikatnya sesuai
dengan kodrat manusia.
3. Pembalasan
Pembalasan
berasal dari kata balas yang artinya cara atau perbuatan yang bertujuan untuk
memulangkan kembali apa yang pernah dikenakan kepadanya baik melalui hal yang
positif dan negative, hal yang positif biasanya cenderung berupa pujian/
sanjungan, imbalan, penghargaan. Lain halnya dengan yang negatifyang lebih
cenderung pada hukuman yang biasanya dijatuhkan kepada mereka yang dinilai
salah menurut mereka. Pembalasan merupakan sebuah reaksi atau perbuatan oranng
lain, reaksi itu bias berupa perbuatan yang serupa atau yang seimbang.
Berdasarkan
ketentuan-ketentuan pembalasan yang positif atau pun negative itu merupakan
produk manusia yang sifatnya tidak abadi karena ketentuan atau hokum tersebut
dapat diubah sesuai dngan kebutuhan manusia pada sewaktu-waktu. Pebalasan bias
terjadi karena adanya pergaulan, pergaulan yang sahabat mendapat balasan yang
bersahabat, sebaliknya pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasn yang
tidak bersahabat pula.
KEADILAN AKAN TERCIPTA JIKA MANUSIA RENDAH HATI DAN TIDAK MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar