Senin, 22 April 2013

Sistem Ekonomi indonesia



Sistem Perekonomian Indonesia

1. Perkembangan Sistem Ekonomi Sebelum Orde Baru Sejak berdirinya negara Republik Indonesia, banyak sudah tokoh-tokoh negara pada saat itu telah merumuskan bentuk perekonomian yang tepat bagi bangsa Indonesia, baik secara individu maupun melalui diskusi kelompok.

Sebagai contoh, Bung Hatta sendiri, semasa hidupnya mencetuskan ide, bahwa dasar perekonomian Indonesia yang sesuai dengan cita-cita tolong menolong adalah koperasi (Moh. Hatta dalam Sri Edi Swasono, 1985), namun bukan berarti semua kegiatan ekonomi harus dilakukan secara koperasi, pemaksaan terhadap bentuk ini justru telah melanggar dasar ekonomi koperasi.Demikian juga dengan tokoh ekonomi Indonesia saat itu, Sumitro Djojohadikusumo, dalam pidatonya di negara Amerika tahun 1949, menegaskan bahwa yang dicita- citakan adalah ekonomi semacam campuran. Namun demikian dalam proses perkembangan berikutnya disepakitilah suatu bentuk ekonomi Pancasila yang di dalamnya mengandung unsur penting yang disebut Demokrasi Ekonomi.

2.Sistem Perekonomian Indonesia Berdasarkan Demokrasi

PancasilaTerlepas dari sejarah yang akan menceritakan keadaan yang
sesungguhnya pernah terjadi di Indonesia, maka menurut UUD’45, sistem perekonomianpancasilatercermin dalampasal- pasal 23, 27, 33, dan 34.
Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi. Demokrasi ekonomi berartibahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh dan untuk rakyat di bawah pengawasan pemerintah.
Ciri

-ciri utama sistem ekonomi Indonesia:
a)Landasan pokok perekonomian Indonesia adalah pasal 33 UUD 1945.

b)Demokrasi ekonomi menjadi dasar kehidupan perekonomian Indonesia

dengan ciri
-ciri positif
Demokrasi Pancasila dipilih, karena memiliki ciri
-ciri positif yang diantaranya adalah (Suroso, 1993) :
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.

Cabang
-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar
-besarnya kemakmuran
rakyat



Sumber
-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dngan
permufakatan lembaga
-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada lembaga
-lembaga perwakilan pula.
Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang
dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan
yang layak.

Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan
umum.

Fakir miskin dan anak
-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada lima ciri
utama sistem ekonomi Pancasila yaitu:
a)Peranan dominan koperasi bersama dengan perusahaan negara dan
perusahaan swasta.
b)Manusia dipandang secara utuh, bukan semata-mata makhluk ekonomi
tetapi juga makhluk sosial.
c)Adanya kehendak sosial yang kuat ke arah egalitaririanisme atau
pemerataan sosial.
d)Prioritas utama terhadap terciptanya suatu perekonomian nasional yang
tangguh.
e)Pelaksanaan sistem desentralisasi diimbangi dengan perenca
naan yang kuat sebagai pemberi arah bagi perkembangan ekonomi.
3.Sistem Perekonomian Indonesia sangat Menentang adanya sistem Free
fight liberalism, Etatisme, dan MonopoliDengan demikian, di dalam perekonomian Indonesia tidak mengijinkan
adanya:

a)Free fight liberalism
ialah adanya kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah. Dengan dampak semakin bertambah luasnya jurang pemisah kaya dan miskin.

b)Etatisme
yaitu keikutsertaan pemerintahan yang terlalu dominan sehingga mematikan motifasi dan kreasi dari masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat.

c)Monopoli
suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti ‘keinginan sang monopoli’Pada awal perkembangan perekonomian Indonesia menganut sistem
ekonomi Pancasila. Ekonomi Demokrasi, dan ‘mungkin campuran’,
namun bukan berarti sistem perekonomian liberalis dan etatisme tidak
pernah terjadi diIndonesia. Awal tahun 1950-an -tahun1957-an
merupakan bukti sejarah adanya corak liberalis dalam perekonomian
Indonesia. Demikian juga dengan sistem etatisme, pernah juga
mewarnai corak perekonomian di tahun1960-an -masa orde baru.
Keadaan ekonomi Indonesia antara tahun 1950 -tahun 1965-an
sebenarnya telah diisi dengan beberapa program dan rencana ekonomi
pemerintah. Diantara program-program tersebut adalah:
Program Banteng tahun 1950, yang bertujuan membantu pengusaha pribumi.
Program/ Sumitro Plan tahun 1951
Rencana Lima Tahun Pertama, tahun 1955-1960Namun demikian ke semua program dan rencana tersebut tidak memberikan hasil yang berarti bagi perekonomian Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar