Fatwa Sesat Dan Pemicu Konflik
Sebagai cendekiawan Muslim yang berpandangan luas, Din Syamsudin
menekankan pentingnya kehadiran negara untuk mengatasi persoalan bangsa,
sehingga benih-benih sikap intoleran antar umat beragama segera bisa
dikikis, atau setidaknya negara bisa mengekang dan membatasi ruang gerak
mereka yang bersikap intoleran tersebut. Terlebih lagi bila sikap
intoleran itu justeru ditampilkan oleh para pemimpin umat yang punya
pengaruh kuat kepada para pengikutnya.
Terkait dengan konflik antara kelompok Syiah-non Syiah, yang berujung pada kerusuhan Sampang
kemarin, tokoh intelektual Islam itu juga menolak usulan untuk
merelokasi kelompok Syiah di Sampang pada tempat khusus. Menurut Din
Syamsudin, ini justeru bisa menjadi preseden buruk untuk kerukunan umat
beragama.
“Peran negara, dalam hal ini pemerintah,
harus bisa mengambil tindakan tegas yang bisa memberikan efek jera pada
para pelakunya, jika tidak mereka akan semakin berani memecah belah
masyarakat”. Lebih jauh Din Syamsudin menegaskan, siapa saja yang
terlibat dalam kerusuhan, pemerintah harus berani bertindak tegas dan
diungkapkan secara terbuka, jangan ditutup-tutupi.
Sikap tegas Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut patut menjadi teladan
bagi para pemimpin umat lain, agar tidak sembarangan dan semberono
mengeluarkan Fatwa sesat hanya untuk mencari popularitas di mata para pengikutnya. Kata Fatwa Sesat ini sangat berbahaya dan bisa terus memicu konflik dalam aspek kemajemukan di Indonesia (Hen/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar