Selasa, 13 November 2012

Fatwa Sesat Dan Pemicu Konflik

                                                       Fatwa Sesat Dan Pemicu Konflik




Sebagai cendekiawan Muslim yang berpandangan luas, Din Syamsudin menekankan pentingnya kehadiran negara untuk mengatasi persoalan bangsa, sehingga benih-benih sikap intoleran antar umat beragama segera bisa dikikis, atau setidaknya negara bisa mengekang dan membatasi ruang gerak mereka yang bersikap intoleran tersebut. Terlebih lagi bila sikap intoleran itu justeru ditampilkan oleh para pemimpin umat yang punya pengaruh kuat kepada para pengikutnya.

Terkait dengan konflik antara kelompok Syiah-non Syiah, yang berujung pada kerusuhan Sampang kemarin, tokoh intelektual Islam itu juga menolak usulan untuk merelokasi kelompok Syiah di Sampang pada tempat khusus. Menurut Din Syamsudin, ini justeru bisa menjadi preseden buruk untuk kerukunan umat beragama.

“Peran negara, dalam hal ini pemerintah, harus bisa mengambil tindakan tegas yang bisa memberikan efek jera pada para pelakunya, jika tidak mereka akan semakin berani memecah belah masyarakat”. Lebih jauh Din Syamsudin menegaskan, siapa saja yang terlibat dalam kerusuhan, pemerintah harus berani bertindak tegas dan diungkapkan secara terbuka, jangan ditutup-tutupi.

Sikap tegas Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut patut menjadi teladan bagi para pemimpin umat lain, agar tidak sembarangan dan semberono mengeluarkan Fatwa sesat hanya untuk mencari popularitas di mata para pengikutnya. Kata Fatwa Sesat ini sangat berbahaya dan bisa terus memicu konflik dalam aspek kemajemukan di Indonesia (Hen/Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar