KONSEPSI IBD DALAM KESUSASTRAAN
Sastra
berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra
meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti
catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan
sebagainya.
Sastra
dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi
gagasan dan perasaan manusia.Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat
diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui
bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.
Secara
morfologis, kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu su dan sastra dengan
mendapat imbuhan ke- dan -an. Kata su berarti baik atau bagus, sastra berarti
tulisan. Secara harfiah, kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang baik
atau bagus, baik dari segi bahasa, bentuk, maupun isinya.
Karya
sastra selalu berisi pemikiran, gagasan, kisahan, dan amanat yang dikomunikasikan
kepada pembaca. Untuk menangkap ini, pembaca harus mampu mengapresiasikannya.
Pengetahuan tentang pengertian sastra belum lengkap bila belum tahu manfaatnya.
Horatius mengatakan bahwa manfaat sastra itu berguna dan menyenangkan.
Secara
lebih jelas dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Karya sastra dapat membawa pembaca
terhibur melalui berbagai kisahan yang disajikan pengarang mengenai kehidupan
yang ditampilkan. Pembaca akan memperoleh pengalaman batin dari berbagai
tafsiran terhadap kisah yang disajikan.
2. Karya sastra dapat memperkaya jiwa/emosi
pembacanya melalui pengalaman hidup para tokoh dalam karya.
3. Karya sastra dapat memperkaya pengetahuan
intelektual pembaca dari gagasan, pemikiran, cita-cita, serta kehidupan
masyarakat yang digambarkan dalam karya.
4. Karya sastra mengandung unsur pendidikan.
Di dalam karya sastra terdapat nilai-nilai tradisi budaya bangsa dari generasi
ke generasi. Karya sastra dapat digunakan untuk menjadi sarana penyampaian
ajaran-ajaran yang bermanfaat bagi pembacanya.
5. Karya sastra dapat dijadikan sebagai bahan
perbandingan atau penelitian tentang keadaan sosial budaya masyarakat yang
digambarkan dalam karya sastra tersebut dalam waktu tertentu.
Masalah
sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena
materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan
sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni
didalamnya.
Latar belakang IBD dalam konteks budaya,
negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1. Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri
atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai
aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan,
dan kedaerahan .
2. Proses pembangunan yg sedang berlangsung
dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya
perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental
manusiapun terkena pengaruhnya .
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata
nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah
diciptakannya .
IBD Yang Di Hugungkan Dengan Prosa
I stilah
prosa banyak padanannya kadang-kadang disebut naratif fiction, prose fictic,
atau hanya fiction saja dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering
diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita
atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang
dihasilkan oleh daya khayal yang dipakai pada roman, novel dan cerita pendek.
Prosa adalah karya sastra yang disusun dalam
bentuk cerita secara bebas, yang tidak terikat rima dan irama.
Jenis-jenis Prosa : Prosa lama dan prosa
baru.
Prosa
lama meliputi
1. Dongeng-dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita pelipur lara
Prosa
baru meliputi
1. Cerita pendek
2. Roman/ novel
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar